Kecenderungan Setiap Insan

LINTASAN PIKIRAN

(Catatan untuk Teman Yang Unik : Indra Ali Ghiffard)

Menurut teori David Mc.Clelland Manusia memiliki kecenderungan, ia gambarkan  manusia memiliki :

1.      Kebutuhan Berprestasi atau Need of Achievement (nAch)

2.      Kebutuhan Berafiliasi atau Need of Affiliation (nAff)

3.      Kebutuhan Kekuasaan atau Need of Power (nPow)

Setiap individu memiliki ketiga kebutuhan tersebut. Kebutuhan dapat sama besarnya atau ada satu kebutuhan yang sangat menonjol atau dua yang menonjol.

àSebagai gambaran agar mudahnya, mungkin kita sering bergaul dengan seseorang. Baik bergaul sewaktu jadi siswa, atau mahasiswa, atau di masyarakat.  Ia berkeras merebut posisi Ketua dari Organisasi atau kegiatan bersama.  Itulah nPow dia yang menonjol. Dia ingin menguasai,ingin berkuasa.

àAda juga orang yang inginnya selalu hangat bersama orang lain, tidak suka rebut, tidak suka macam-macam asalkan dapat bersahabat baik dengan orang lain. Orang semacam inilah yang memiliki nAff menonjol di dirinya.

àAda pula yang yang ia diam-diam atau tekun baik secara sendiri atau bekerja ingin mencapai prestasi dari hasil kerjanya.  Hasil kerjanya harus baik. Jika perlu hasil kerjanya harus sempurna. Nilai 100 untuk setiap yang ia ingin capai, harus berprestasi.  Orang semacam ini yang memiliki nAch yang menonjol dalam dirinya.

Dalam konteks berorganisasi, individu yang dominan nAch yang lebih penting dimiliki setiap insan.  Menurut penulis, menilai seseorang dalam organisasi juga lebih baik jika memandangnya dari “prestasi yang dia telah ia buat” dan juga juga rencana-rencana strategis ke depan yang mampu ia tuangkan untuk menopang masa depan organisasi. Akan lebih bagus jika ia cenderung pula pada nAch nilai-nilai moral. Hal ini lebih menjamin Dibandingkan mempertanyakan darimana ia berasal.

Selain itu sering terjadi insan yang memiliki kecenderungan nAch berbanding lurus dengan nPow pada dirinya. Hal ini disebabkan insan ini perlu wadah pengkaryaan dari kecendrungan nAch yang  dia miliki.   Jika kecendrungan ini merasuk kedalam insan tersebut dan mendapatkan respon positif dari orang-orang di sekelilingnya maka insya allah perbaikan demi perbaikan organisasi hingga kemudian organisasi ini dipandang dan memiliki nilai tawar dalam dinamika sosial masyarakat.

Disisi lain kecendrungan insan pada nPow  dan didalam organisasi tersebut memiliki insan-insan yang memiliki kecendrungan yang sama, maka dalam momentum tertentu mungkin akan membuat hangat situasi.  Dan jika tidak dibingkai dengan nilai-nilai moralitas maka : persaingan, saling menjatuhkan,  perpecahan internal, melemahnya wibawa organisasi akan bertambah-tambah dalam setiap momentum – momentum penentuan kepemimpinan.

Kecendrungan  pada nAff mungkin lebih dominan merasuk pada setiap insan-insan suatu organisasi. Dan memang perekat antara yang satu dengan yang lain adalah kecendrungan ini. namun jika ada momentum tertentu kecendrungan ini mesti dikontrol oleh setiap insan.  Karena bisa jadi mengarah kepada sikap-sikap yang kurang berkenan.  Lain dimulut lain pula di hati. Katanya untuk menyenangkan semua kalangan.

Oleh karena itu  dalam  setiap momentum regenerasi  kepemimpinan, perlu kiranya semua insan-insan muda harapan bangsa memperhatikan hal ini.

Kita hindari melacak niat hati yang tersimpan, lihat saja yang ia lakukan selama ini. Tanyakan apa yang akan dia lakukan kedepan. Jika memang yang akan dia lakukan adalah untuk perbaikan dan memang rasional dan sesuai dengan kebutuhan, merenunglah dalam rangka mempertimbangkan.   Suatu organisasi maju bukan  karena kelemah lembutan dan penampilan semata, organisasi bakal maju lebih dimungkinkan pada adanya tawaran perubahan yang sistematis dan juga realistis dan memang kebutuhan pada masa itu.

Kebutuhan akan berprestasi yang sebenarnya  sangat penting bagi setiap insan.

“Mari berlomba meraba diri, sudahkah kita berlomba-lomba untuk berprestasi”

Jimmi Syahputra Ginting

Posted in: Renungan